Sabtu, 16 November 2013

Butuh Benih Unggul Sukseskan Budidaya Udang

Butuh Benih Unggul Sukseskan Budidaya Udang
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan kesuksesan pencapaian target budidaya udang di Indonesia membutuhkan ketersediaan benih dan induk unggul guna menciptakan produksi yang berkelanjutan.
"Peningkatan target produksi udang memerlukan dukungan ketersediaan benih bermutu dan induk unggul udang dalam jumlah yang cukup secara berkesinambungan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Jumat (15/11).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, target produksi komoditas udang pada tahun 2013 mencapai 608 ribu ton sedangkan pada tahun 2014 diprediksi untuk mencapai 699 ribu ton.

Apalagi, ia mengemukakan bahwa saat ini dengan adanya program revitalisasi tambak, dimana para pembudidaya udang mulai bangkit lagi untuk berbudidaya, sehingga para pembudidaya udang tersebut dinilai membutuhkan pasokan benih udang berkualitas yang cukup dan tepat waktu.

Sebelumnya, Slamet dalam sejumlah kesempatan juga mengklaim program revitalisasi tambak udang yang sedang digalakkan di sejumlah daerah dinilai mampu meningkatkan produktivitas komoditas udang Indonesia. "Program ini mampu meningkatkan produksi dan produktivitas tambak udang yang selama ini terbengkalai," katanya.

Menurut Slamet, pemanfaatan tambak yang selama ini terbengkalai selain meningkatkan produktivitas lahan juga mampu meningkatkan kesejahteraan petambak dan masyarakat.
Apalagi, ujar dia, peningkatan produksi udang nasional terus didorong untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan luar negeri.

Ia mengemukakan, program revitalisasi tambak yang dilakukan melalui pembuatan tambak percontohan (demfarm) telah mampu mendorong munculnya tambak-tambak baru di sekitar demfarm.

"Program ini merupakan bagian dari program revitalisasi pertanian, kehutanan dan perikanan yang telah dicanangkan oleh Presiden pada tahun 2005, dan baru terealisasi pada tahun 2012 di bawah komando Menteri Kelautan dan Perikanan," ujarnya.

Slamet juga mengatakan, sampai saat ini, penambahan luasan tambak sudah mencapai 360 hektare yang siap dan sedang operasional dan sekitar 150 hektare lagi sedang dalam konstruksi. Bahkan dari seribu hektar tambak yang direvitalisasi melalui program itu dinilai mampu menyerap tenaga kerja baik musiman maupun tetap sebanyak 130 ribu orang. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar